makalah Civic Education diskursus budaya dan politik



DISKURSUS BUDAYA DAN POLITIK

A.    Pendahuluan
Setiap warga Negara dalam kesehariannya hamper selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Proses pelaksanaanya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Secara tidak langsung, berarti sebatas mendengar informasi atau berita – berita tentang pereistiwa politik yang terjadi. Secara langsung , berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.
Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga Negara dengan pemerintah institusi – institusi di luar pemerintah (non – formal) telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik – praktik perilaku politik dalam semua system politik.
Budaya politik merupakan bagian dari ebudayaan masyrakat dengan ciri – ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses gejolak masyrakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber – sumber daya masyrakat.
B.     Pengertian Diskursus Budaya dan Politik

Diskursus Budaya dan Politik secara bahasa dapat kita lihat tersusun atas 3 kata,yaitu (1.)Diskursus,(2.)Budaya,dan (3.)Politik.
1.      Diskursus (berasal dari bahasa Latin, discursus, yang secara harafiah berarti "berlari bolak-balik" adalah suatu bentuk komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam ilmu filsafat, diskursus merupakan suatu konsep yang dikembangkan oleh Michel Foucault dalam karya-karyanya. Bagi Foucault, diskursus adalah sebuah sistem berpikir, ide-ide, pemikiran, dan gambaran yang kemudian membangun konsep suatu kultur atau budaya. Diskursus dibangun oleh asumsi-asumsi yang umum yang kemudian menjadi ciri khas dalam pembicaraan baik oleh suatu kelompok tertentu maupun dalam suatu periode sejarah tertentu.

2.      Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

3.      Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.[1] Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional

C.     Pengertian Budaya Politik
Dari makna dari kata Budaya dan Politik diatas dapat disimpulkan bahwa Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
Adapun pengertian Budaya Politik menurut  beberapa ahli yaitu :
a.       Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan poltik yang dihayati oleh para anggota suatu system politik.
b.      Sidney verba
Budaya politik adalah suatu system kepercayaan empirik, symbol – symbol eksresif, dan nilai – nilai yang menegaskan suatu situasi di mana tindakan politik dilakukan.
c.       Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai – nilai masyarakat yang berhubungan denngan system politik dan isu – isu politik.
d.      Austin ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama – sama, sebuah pola orientasi terhadap objek – objek politik.
e.       Gabriel A. Almond dan G. Bingham powell, Jr.
Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola – pola khusus yang terdapat pada bagian – bagian tertentu dari populasi.
Komponen – Komponen budaya Politik

D.    Komponen-Komponen Budaya Politik

Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu orientasi kognitif (cognitive orientations )dan orientasi afektif (affective orientation). Sementara itu, Almond dan Verbadengan lebih komprehensif mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe – tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen objek politik berikut.
a.       Orientasi kognitif: berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan segala kewajiban serta input dan outputnya.
b.      Orientasi afektif: berupa perasaan terhadap system politik, peranannya, para actor, dan penampilannya.
c.       Orientasi evaluatif: berupa keputusan dan pendapat tentang objek – objek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.

E.     Tipe – Tipe Budaya Politik

1.Berdasarkan Sikap yang ditunjukkan.
Negara dengan sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks mentut kerja sama yang luas untuk mengintegrasikan modal dan keterampilan. Jiwa kerja sama dapat diukur dari sikap seseorang terhadap orang lain. Pada kondisi ini, budaya politik cenderung bersifat “militant” atau bersifat “toleransi”.
a).Budaya politik militan
Budaya politik militan tidak memandang perbedaan sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik, tetapi melihatnya sebagai usaha jahat dan menantang. Bila terjadi krisis, yang dicari adalah kambing hitamnya, bukan peraturannya yang mungkin salah.
b).Budaya politik toleransi
Budaya politik toleransi adalah budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai.

2. Berdasarkan orientasi politiknya
a)      Budaya politik parochial
Budaya politik parochial merupakan budaya politik yang tingkat partisipasi politik sangat rendah. Budaya politik masyarakat dapat dikatakan sempit jika frekuensi orientasi mereka ke empat dimensi kritis budaya politik mendekati nol atau tidak ada perhatian sama sekali untuk dimensi keempat. Jenis budaya politik umumnya ditemukan di masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedesaan di Indonesia. dalam masyarakat ini tidak ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala, kepala desa, agama, atau dukun, yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang politik, ekonomi atau agama.

b)        Budaya politik Kaula (subjek),
Budaya politik Kaula (subjek) merupakan budaya politik yang  masyarakatnya relatif maju terkait baik sosial dan ekonomi, tapi masih pasif. Budaya politik masyarakat dapat dikatakan subjek jika ada orientasi frekuensi tinggi untuk sistem politik dalam pengetahuan dan output umum benda atau tidak ada pemahaman tentang penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Namun, frekuensi orientasi struktur dan peran dalam pemerintahan pembuatan kebijakan tidak terlalu banyak perhatian. Subyek menyadari otoritas pemerintah dan secara efektif mereka diarahkan pada otoritas. Sikap masyarakat terhadap sistem politik ditunjukkan melalui kebanggaan atau bahkan jijik. Pada intinya, subjek budaya politik, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik pada umumnya dan penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
c)      Budaya politik partisipan
Budaya politik partisipan merupakan budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi. Masyarakat dapat memberikan pendapat mereka dan secara aktif dalam kegiatan politik. Dan juga bentuk budaya politik masyarakat sudah memiliki pemahaman yang baik dari empat dimensi kritis budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan dan memperkuat itu, dan secara aktif berpartisipasi dalam proses politik yang sedang berlangsung. Masyarakat cenderung diarahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka dari peran mungkin untuk menerima atau menolak.
F.      Kesimpulan
Budaya politik adalah pola perilaku dan sikap individu dalam masyarakat terhadap dunia politik.Dapat dibedakan dari segi sikap yaitu Budaya politik militant dan Budaya politik toleransi,sedang dari segi orientasi politiknya,budaya politik dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Budaya politik parochial, Budaya politik Kaula (subjek) dan Budaya politik partisipan













Daftar pustaka












MAKALAH CIVIC EDUCATION
DISKURSUS BUDAYA DAN POLITIK
 








KELOMPOK
TARBIYAH SEMESTER 1C
1. Sahal Asror
2. Munfarida






Komentar

Postingan Populer